Senin, 25 Juli 2011

Situs Rumah Pengasingan BUNG KARNO

Sedikit cerita soal pengasingan Presiden pertama RI. Bung Karno dimana Beliau mengalami pengasingan di Pulau Ende - Nusa Tenggara Timur yang mana Beliau di asingkan selama empat tahun (1934–1938) oleh Belanda. Dalam kurun waktu tersebut, Beliau ditemani oleh Inggit Gunarsih (istri), Amsih (mertua), Ratna Juami (anak angkat), dan Asmara Hadi (guru dari anak angkatnya). Sekarang, tempat tersebut telah menjadi situs sejarah dan terpampang tulisan “Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende” pada bagian depannya.
Dan untuk letak dan kawasanya adalah di pemukiman masyarakat yang berada di Jln. Perwira tepatnya jantung Kota Ende. secara umum bangunan dan tempatnya terlihat sangat sederhana dan menyerupai rumah-rumah penduduk di sekitarnya dan masih alami tanpa adanya pemugaran yang berlebih diatasnya bangunan tersebut. 

Di dalamnya, terdapat kamar tidur yang digunakan Bung Karno lengkap dengan tempat tidur besinya. Anda pun juga akan mendapati ruang semedi yang terletak di belakang rumah, buku-buku yang tersusun di lemari, sepeda yang biasa dinaiki bung karno, tongkat, kopiah, lukisan, hingga sumur yang biasa digunakan untuk berwudhu di halaman belakang.

Mitos di kalangan masyarakat Ende sendiri, situs itu dianggap sakral. Bahkan, setiap orang yang ingin memasuki halaman rumah Bung Karno, harus terlebih dahulu meminta izin kepada beliau dengan mengucapkan kata ‘permisi’. “Jika kita tidak mengucapkan permisi ada saja halangan yang kita jumpai, seperti kamera yang ngadat saat akan mengambil foto atau baterai kamera yang tiba-tiba habis saat akan digunakan,”

Dan, menurut keterangan dari masyarakat sekitar, konon nenek mertuanya Bung Karno sering berjalan-jalan ke alun-alun Kota Ende dan sering duduk merenung di bawah pohon sukun. Konon kelima sila Pancasila yang menjadi dasar Negara terinspirasi dari daun pohon sukun yang memiliki lima ruas jari.

Itulah sedikit Cerita dan Mitos tentang keberadaan dan tempat "Pengasingan BUNG KARNO" semoga berguna sebagai tambahan dan wawasan akan BUDAYA di INDONESIA.

Jika Anda sedang berkunjung ke timur Indonesia, tak ada salahnya memasukkan situs ini ke dalam ‘must visit list’ Anda!...hehehehe

DANAU KELIMUTU

Gunung Kelimutu adalah gunung berapi yang terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende. Gunung ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya. Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu.
Kelimutu merupakan gabungan kata dari "keli" yang berarti gunung dan kata "mutu" yang berarti mendidih. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.
Danau atau Tiwu Kelimutu di bagi atas tiga bagian yang sesuai dengan warna - warna yang ada di dalam danau. Danau berwarna biru atau "Tiwu Nuwa Muri Koo Fai" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau "Tiwu Ata Polo" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan danau berwarna putih atau "Tiwu Ata Mbupu" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.


Begitulah sedikit cerita dan mitos tentang keajaiban Ciptaan Illahi Rabb, Tuhan Semesta Alam yang bisa kita nikmati dan mungkin sampai saat nanti sebagai warisan ANAK dan CUCU kita, semoga.